Kamis, 30 Januari 2020

EKSPETASI vs REALITA

Hai kembali lagi dengan gue Ayu, selamat siang selamat hari weeekend dan selamat bersantai santai bahkan berleha leha di kasur, dikamar dan mungkin didepan kaca kamar mandi dan bilang "mandi apa gak?kali mandi mau kemana?" dan berujung gak mandi seharian ahah. Atau yang sedang tidur nunggu balesan chat pasangannya, atau sedang buat karya, yaa kaya gue ini. oke disini gue akan membahas Ekspetasi VS Realita yang gue alami dan apa yang gue lihat.

Untuk kalian yang masih sekolah khusunya, tolong jangan menjadi dewasa dengan cepat diumur yang masih muda. Bersikap dengan umur kalian yang sekarang dan buatlah kenangan kalian dengan unik, buat dengan penuh kesediha, kebahagiaan, dan gak akan pernah menyesal dimasa yang akan datang, kisah kalian akan diceritakan kembali disaat masa tua yang akan datang.

Cobalah belajar melihat dunia nyata, kehidupan ini indah untuk masa masa remaja, tidak dengan bibir merah kesekolah, tidak dengan extention bulu mata dan bukan juga tentang siapa yang cantik disekolah. Mungkin jaman kalian sangat berbeda dengan jaman dimana waktu sekolah gue, tapi ketahuilah wahai kawula muda (aseekkk) masa-masa kalian adalah masa dimana menjadi egois untuk berpacaran mungkin, pertama kalinya kisah cinta kalian, yang lagi patah hatinya di sekolah, berantem sama teman,  menghajar satu sama lain. semua itu indah, indah yang harus dikenang disuatu buku jurnal bahkan suatu kisah pribadi kalian sendiri. Belajar untuk menikmati masa remaja kalian saat putih abu-abu, karena ketika kalian kelas 1 SMK atau kelas 10 lah ya wkwk, kalian akan meraskaan kegelisahan karena semua orang itu gak asik, semua orang gak kaya apa yang gue pengenin, beda sama kawan-kawan SMP gue dulu, dan lain-lain. Ketahuilah semua emang ada masanya, ketika kalian seorang siswa atau siswi, tolong menjadi lah kalian seorang siswa atau siswi, jangan terlalu berargumen dengan menerbelakangkan kenyataan kalian dengan kehidupan kalian. pernah gak si kalian punya kawan yang berbeda, antara disekolah dan di rumah? banyak bukan. gue juga banyak kawan yang seperti itu kok, tapi semakin kesini terkadang gue suka kasian jadinya. untuk kalian yang membedakan antara realita dan ekspetasinya, untuk kalian yang sekolah bukan dengan gayanya, coba deh belajar nerima kenyataan seperti apa pekerjaan ayah ibu kalian, kalian asah lagi kemampuan kalian.

Setelah drama panjang di kelas 1 SMK, kalian akan meranjak ke kelas 2 SMK, kondisi dimana kalian udah mulai dengan bahagia nya jadi anak SMK gitu, pacarana lah sama kakak kelas, sok jadi kakak kelas lah, biasa mentang-mentang ada anak baru ahahah, terus kadang ada drama labrak-labrakan lah, banyak kenangan pada masa ini. DItambah kalian yang akan memasuki masa PKL atau Praklaring, membuat rindu yang mendalam bagi satu kelas itu luar biasa loh, dan jarang bertemu. semua memang memiliki frekuensi masanya bukan?. Berdebat dengan guru, berantem gara-gara seorang laki-laki, atau merebutkan suatu pujaan hati eh tapi sayang dianya memilik siswi dari sekolah lain. Kalian pernah gak si, dirajiah oleh OSIS? fase kelas 2 SMK itu fase bandel-bandenya kalian, rok, celana, kaus kaki semua kalian ubah hahah. tapi tolong ya bandelnya jangan kelewat batas. buatlah masa kelas 2 ini memuaskan buat kalian dan guru.

Saat kalian kelas 3 SMK kondisi yang membuat kalian tidak rela untuk melepas seragam putih abu-abu, ya memang ada juga yang bener-bener pengen banget lulus. Kalian akan merasakan flash back memory kelas 2 dan 1 SMK pada saat itu, semakin lama kalian akan semakin akrab dengan kawan-kawan sekelas kalian dan kelas lain juga, membuat hal yang tidak bisa kalian lupakan mungkin. Guru-guru kalian yang mempercayain sepenuhnya kepada kalian atas kemampuan kalian, membuat sesuatu yang luar biasa terhadap diri kalian. Penyesalan kalian pun terbukti pada saat itu, dimana kalian menyesal tidak mengasah kemampuan kalian, tidak mendengarkan guru kalian, bandel menjadi acuan kalian untuk menjadi keren, dan bergaya berlebihan tidak melihat kondisi yang sebenarnya. Semua memang ada masanya. 

Paska kalian lulus nanti, bahagiakan ayah inu, yang sudah susah payah mencari uang untuk biaya sekolah kalian, stop bergaya berlebihan tanpa melihat apa yang kita miliki, gapailah mimpi kalian, wujudkan cita-cita kalian, dan semua itu akan terbayar lunas ketika kalian sukses.



Saya Ayu Nurindah dan sampai jumpa di jurnal selanjutnya. Selamat membaca, bye:)