Minggu, 05 Mei 2019

Banjir Balas Dendam

Mungkin sebelum saya lahir, orang tua terdahulu udah tau yang namanya tawuran, udah tau akibat akibatnya, dan artikel ini gue buat karna kisah nyata dan emang terjadi di daerah rumah gue kwitang jakarta pusat.
Tawuran atau tubir adalah bentuk dari kekerasan antar geng sekolah dalam masyarakat urban di Indonesia. Wirumoto, sosiolog Indonesia, berpendapat bahwa tindakan tersebut sebagai salah satu cara untuk menghilangkan stress selama ujian.
Kebanyakan dari masyarakat Jakarta rata rata yang melakukan aksi tawuran ialah anak sekolah di tingkat SMP sampai dengan SMK, dan juga Bapak bapak pun ikut serta dalam aksi tawuran ini loh. Bahwasannya biasanya tawuran dilaksanakan karna memang musuh bubuyutan, dan serta saling tuduh menuduh, bahkan sampai dengan halnspele yang dijadikan besar, hingga pertumpahan darah pun terjadi.
Pada tanggal 05 Mei 2019 malam hari sekitar pukul 22:00 menuju tengaj malam, kejadian tawuran terjadi di jalan kramat II kwitang, senen. Kejadian tawuran ini bukan pertama atau kedua kalinya, namun sering sekali tawuran di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Hanya saja tawuran kali ini berbeda, karena biasanya tawuran yang biasanya terjadi yaitu antara warga muda mudi Kwitang kramat III dengan muda mudi Sentiong, kali ini yaitu sesama warga tawuran dan memakan satu korban meninggal dunia. Korban bernama Raka Raflyansyah, lahir di Jakarta tanggal 07 Agustus 2002, Wafat 05 Mei 2019, terkena bacokan di bagian  perut. Raka adalah siswa lulusan dari SMK Satya Bhakti 2, dia adalah adik kelas saya, yang bahwasannya lulusan tahun 2019. Sebelum wafat ternyata belum lama ia pulang dari perpisahan sekolah dari Yogyakarta. Betapa banyak orang yang merasa kehilangannya, seperti orang tua, guru sekolah, dan bahkan kawan kawannya. Berikut ini pendapat beberapa orang terhadap pertumpahan darah di atas nama "Tawuran Warga".
Menurut Alif (kawan satu sekolah dengan Raka) "saya sedih, gak tega, kehilangan kawan seperjuangan itu rasanya gimana gitu, dan menurut saya terhadap tawuran warga itu meresahkan warga, Banyak korban berjatuhan,Kasian orang tua,gak ada faedah nya tawuran warga,ngerugiin orang lain,bikin cemas keluarga,bikin jelek nama keluarga, dan warga sendiri"
Pendapat menurut Ilham Saputra (Mahasiswa Unindra prodi DKV) "Budaya yg harus dihilangkan dari orang indonesia ya itu selalu menggunakan otot dan terbawa emosi. Emosi boleh tapi kontrol. Sangat sangat tolol. Si korban juga kenapa harus ikut ikut. Dia terlibat dengan masalah yg jadi penyebab tawuran atau engga. Kalo dia ga terlibat yaudah gak usah. Kalaupun terlibat kenapa harus pakai kekerasan. Hukum kan ada. Kenapa ga pakai jalur hukum klo mau lebih lebar lagi daripada tawuran"
Menurut Hulaifi (Mahasiswa Unindra Prodi DKV) "Kalau dari temen" gue si ya kalau tawuran itu ga sampe ngebunuh , tapi dikasih kenang"an aja gitu , tapi kalau sampe ngebunuh itu kelewatan si. Solusi ? ga bakal ada si kalau saling membunuh, pasti dendaman terus"
Kenapa tawuran harus terjadi? Kenapa harus ada korban? Kenapa harus ada korban saat tawuran?
Banyak hal yang saling berkaitan soal ini, banyak sebab dan akibat soal tawuran, salah satunya adalah peran orang tua itu sendiri. Kenapa? Bahwa leran orang tua sangat penting untuk anak muda mudi yang beranjak remaja. Bahwasannya peran orang tua adalah hal. Oleh karena itu sebagai orang tua wajib memberikan pendidikan kepada anaknya. Orang tua dalam kaitannya dengan pendidikan anak adalah sebagai pendidik utama, maka dari itu tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak diantaranya memberikan dorongan atau motivasi baik itu kasih sayang, tanggung jawab moral, tanggung jawab sosial, tanggung jawab atas kesejahteraan anak baik lahir maupun batin, serta kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pendidikan bukan hanya ada di sekolah saja tetapi pendidikan itu bisa dengan membimbing dan mengarahkan anak kepada norma-norma agama dan adab sopan santun dalam kehidupannya nanti di masyarakat. Dengan bimbingan dan pengarahan yang baik dari orang tua terhadap anak sejak usia dini, maka diharapkansetelah dewasa nanti segala tindakannya akan selalu didasari dengan nilai-nilai agama. Sekarang ini banyak sekali para orang tua yang kurang memperhatikan dan mengarahkan anaknya, justru mereka sibuk dengan kepentingannya sendiri sehingga lupa dengan kewajibannya sebagai orang tua yang sangat dibutuhkan oleh seorang anak.
Keutuhan orang tua juga merupakan salah satunya untuk mendukung pendidikan seorang anak, karena itu akan membuat seorang anak merasa mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi seorang anak yang tidak memiliki orang tua yang utuh masih bisa mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, itu semua tergantung dari masing-masing individunya.
Banyak juga anak dari keluarga yang mempunyai orang tua yang utuh, ekonominyabagus, dan pendidikan orang tua yang tinggi tetapi tidak pernah mendapatkan bimbingan dan arahan dari orang tuanya sehingga mereka menjadi anak yang kurang kasih sayang dari orang tuanya serta tindakan yang dilakukannya tidak bisa terkendali dan tidak terkontrol, maka dari itu peranan orang tua di dalam keluarga yang paling dominan atau menonjol adalah sebagai penanggung jawab kepada anggota keluarganya, diantaranya pendidikan karena dengan memperoleh pendidikan maka seorang anak akan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk agar tidak terjerumus dalam kemungkaran.
Jadi peran yang terpenting itu adalah orang tua, bagaimana cara orang tua tau kepribadian anak anaknya, dan kita sebagai anak juga harus berfikir lebih jauh, bagaimana tindakan yang kita lakukan.
Peran lingkungan juga sangat penting. Lingkungan yang tidak sehat dapat memicu anak untuk terbiasa dengan hal-hal yang buruk juga. Misalnya saja film di televisi yang meperlihatkan kekerasan dan malah dianggap sesuatu yang menyenangkan dapat ditiru oleh anak sehingga terbiasa dengan kekerasan. Belum lagi faktor lingkungan sekitar di mana anak-anak bergaul dengan teman-teman yang “keras” karena tidak mendapatkan pendidikan dari keluarganya, seperti yang dijelaskan sebelumnya, dapat memicu kebiasaan akan perlakuan fisik antar sesama.
Bila ini dibiarkan hingga anak-anak menjadi dewasa, maka nilai-nilai kekerasan fisik akan melekat dan menurun dan bisa menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan. Maka, tawuran akan menjadi suatu hal yang biasa karena orang-orang berpikir bahwa jalan kekerasan adalah jalan yang benar untuk mengatasi suatu masalah, jalan kekerasan adalah jalan yang legal atas segala perlakuan yang tidak menyenangkan yang terjadi pada orang tersebut.
Peran Relasi/Faktor Relasi. Persahabatan yang kuat memang baik apabila karena persahabatan itu mereka menjadi saling tolong-menolong dalam kebaikan. Namun ada kalanya persahabatan disalahartikan menjadi saling tolong-menolong tanpa memikirkan apa yang akan dilakukan. Seseorang yang medapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan atau seseorang yang merasa kelompoknya dihina akan menggalang kekuatan kelompoknya.
Hal inilah yang memicu tawuran yang diakibatkan oleh masalah perorangan. Masalah seorang anggota kelompok menjadi masalah keseluruhan kelompok karena adanya rasa saling memiliki yang erat. Namun sayangnya, karena faktor-faktor lain yang disebutkan sebelumnya, pertikaian dengan cara adu jotoslah yang menjadi pilihan utama.
Sumber wikipedia, www.kompasiana.com , Kawan kawan kampus UNIVERSITAS INDRAPRASTA JAKARTA. Grupppkn.com

Minggu, 31 Maret 2019

Salahkah Mengejar Mimpi?

Jakarta, 03 Maret 2019 malam dimana bertemunya sahabat yang saling rindu, saling ingin menceritakan apa yang memang harus diceritakan, terkadang memiliki semangat untuk menjadi diri sendiri itu membuat ambisi yang harus terwujud. Mungkin kalian tau nama gue, dan kalian belum gue kenalin dengan sahabat sahabat gue yang juga memiliki semangat untuk mimpi mimpi dalam hidup mereka. Perkenalkan namanya Rury Izhar dia anak ke dua dari dua saudara, dia anak yang disayang sama kedua orangtuanya, terutama sama mamanya, maklum anak bontot apa aja pasti diturutin hehe, berbeda sama abangnya pasti yang paling disayang itu ya si Rury, kalo kalian tanya kok gue tau banget Rury? pernah suka ya? gue tekankan ya disini, suka itu gak! semenjak lulus 2017 lalu, diam diam Rury mempercayai gue sebagai agen rahasianya hehe bukan deh tapi sebagai sahabat, jadi maklum lah kalo gue tau, nah kalo gue gabut nih awal awal kerja suka main kerumahnya atau mencari sesuatu untuk mengisi perut, makan bakso di taman Suropati atau makan sate di taman Menteng dan gue pasti bawa buku puisi, terkadang juga suka membicarakan soal pemerintah apalagi soal BPJS yaa banyak si yang dibicarakan, soal percintaan juga, apalagi dia jagonya galau hehe, susah si budak cinta kalo kata anak jaman sekarang. Gak cuman Rury doang nih, kenalin juga Aulia Ornella Rahayaan anak pertama sama kaya gue anak pertama, keturunan Ambon loh, liat aja belakang namanya itu kan marga Ambon "Rahayaan" teman sebangku semasa SMK, dulu waktu kelas 10 gue manggilnya nellia berlanjut nella eh sekarang ornell, waktu kelas 10 seorganisasi sama gue, anak OSIS biasa anak anak yang awalnya pengen ikut ikut terkenal gitu hehe, gak deh gak gitu tujuannya, nah pas kelas 10 semester 2 dia ngundurin diri sebagai OSIS jabatannya waktu itu jadi Wakil Ketua OSIS, hebat kan, gue bertahan diosis dari tadinya bendahara karna banyak yang keluar naik lah jabatan gue sampe Wakil ketua OSIS, gak cuman itu dulu waktu kelas 10 gue gak deket sama ornell, biasa aja mungkin karna ada sedikit selekan gitu, tapi gak musuhan loh, cuman ya mungkin karna belum kenal satu sama lain aja, dan seiring jalannya waktu semakin kesini semakin dekat, semakin ada kemistri untuk mengerti satu sama lain. Semenjak kelas 11 hingga kelas 12 kita jadi sahabat duduk sebangku, suka cerita, gak semua cerita gue atau Ornell ceritain pasti ada dimana gak perlu orang lain tau bahkan sahabat sendiri, ada sesuatu yang pastinya kita tutupin yakan, semakin lama semakin yakin bahwa gak perlu banyak teman tapi hanya beberapa kawan yang menjadi sahabat itu sudah bersyukur dan akan tau siapa yang ada saat susah dan senang. Tidak hanya mereka ada satu lagi namanya Yara Zettira sahabat seperjuangan juga, sahabat paskibra gue, dia juga anak petama dari dua saudara, iya seorang kakak dan memiliki adik laki laki yang kalo dipanggil ai karna namanya Fahri, asal kalian tau awalnya di gak suka loh sama gue, katanya si sempat kesel, gedek, katanya juga sok soak an gitu, lalu katanya juga sok iye, terus pernah juga dia bilang gini "awalnya tuh gue mikir apaan si nih anak apa aja diikutin eskul sekolah" kemudian lama kelamaan kenal dan dia tau sifat sifat saya, ngomong ngomong dia juga seorganisasi sama gue, iyapss yara juga anak OSIS dia bagian seksi apa gitu, gue lupa hehe, maklum lah sudah lama juga soalnya sudah hampir  2 tahun. Pas lulus dari nyari kerja sampai sekarang alhamdulillahnya masih suka main kerumahnya yara, kadang suka nginep juga si hehe, pas UNBK aja hari kedua gue nginep dirumah dia, gokil parah kan gue hehe.

Tiga tahun itu ternyata sebentar ya, sekarang aja tiba tiba udah mau hampir 2 tahun lulus dari sekolah, terus udah kerja dan ambil sekolah lagi di universitas, sempat kebayang si waktu sekolah rasanya ingin gue udahin aja gitu, gak mau belajar dan kegiatan kegiatan disekolah, eh pas terlalu lama gak sekolah ternyata rindu, rindu yang akan selalu menjadi rindu untuk dikenang dan diceritakan dimasa tua di depan anak anak kita masing masing. Mungkin sekarang udah selesai masa masa sekolah putih abu-abu, tapi tidak dengan kenakalan, kegaduhan, dan rasa cemas yang pernah kita alami tiga tahun saat itu. Tiga tahun itu membuat rasa yang dulunya gak ada menjadi muncul, rasa gak mau kehilangan, menyemangati satu sama lain diatas mimpi mimpi serta ambisinya. Terkadang kita kekeh sama mimpi dan harus benar benar terwujud, mungkin karna jiwa muda, tapi apa salahnya mengejar mimpi? semua orang memiliki mimpinya bukan? sekali pun punya mimpi jadi bos tukang koran?

Dari sahabat sahabat gue yang tadi yang sering nongkrong sampe larut malam itu hanya bertiga, Gue Ornell dan Rury, sedangkan Yara memang tak pernah ada, karna saat itu sulit sekali untuk izin main malam, kalau gak salah itu tepat bulan Desember 2017, itu pertama kalinya gue,Ornell, dan Rury kumpul dan nongkrong untuk membicarakan ambisi kita masing masing, dimana saat itu gak tau kenapa tiba tiba Rury mempercayai gue dan Ornell buat jadi sahabatnya, mungkin dari pengamatan dia selama ini, katanya sebenernya mau ngajak main pas dari kelas 12 hanya saja pada saat itu, pacarnya yang sekelas dengan kami itu memiliki sifat posesif, jadi Rury takut kalo deket deket cewe anak kelas, nanti pacarnya marah dan ngambek, itu pada masanya yah haha. Dimulai dari saat membicarakan pekerjaan dan Pendidikan Universitas serta mimpi mimpi kita, yap betul dari kami bertiga gue dan Ornell statusnya bekerja untuk mendapatkan uang serta untuk dapat membeli sesuatu yang pada saat sekolah gak pernah kebeli, sedangkan Rury memutuskan untuk kuliah di Universitas YAI Salemba, deket lah sama rumahnya yang di pasar rumput, tapi pada saat itu gue pun punya mimpi dan ingin melanjutkan pendidikan juga, bedanya gue harus usaha dulu kalau Rury karna dibiayakan orang tuanya, saat itu nasihat gue dan Ornell cuman satu "belajar yang bener, bahagiain ortu lu ry" dan sempat beberapa pertanyaan yang gue tanyakan sama Rury, mungkin karna gue juga menilai dia terlalu santai dan tidak memikirkannya tapi bukannya gak peduli ya, gue sempet nanya gini "sampe kapan mau dibiayain?kuliah kan 4 tahun Ry, kali kali sambil kerja juga gak apa apa kan, kuliah lu sore, ngojek aja udah ngojek" jawaban dia "gue juga gak tau, maunya jadi kurir ay" kalo kata kata yang dikeluarin gak tau, gue dan Ornell hanya bisa "ah lu mah gak tau mulu, pacaran bisa" terus ketawa deh betiga tigaan. Masing masing dari kita memiliki fashionnya masing masing, oh iya asal kalian tau nih awalnya Rury mau ambil jurusan DKV di YAI cuman gak jadi karna gak cukup uangnya, jadi dia masuk ke jurusan Broadcasting, malah tadinya dia mau ambil Pendidikan di IKJ, pada saatnya membicarakan gue akan ambil pendidikan dimana, dan kaliat gue yang keluar, "gue mau kuliah di UNINDRA jurusan DKV awalnya sepet bingung antara Arsitek dan IT,bahkan sama Sastra Indonesia, cuman kan gue sering ngomong bahasa betawi, pas sholat istikharah yang keluar DKV, bismillah pasti lulus dah gue, gak mau ngecewain kalian" jawab Rury dan Ornell "lu yang terbaik dari semuanya, kalau pun lo gak terbaik, di mata kita kita orang lo istimewa ay, lo pasti bisa". Pada saat itu rasanya membuat semangat untuk ambil resiko kerja sambil kuliah tuh harus gue ambil, karna tantangan buat gue, demi mimpi, demi cita cita, demi mama dan ayah juga.

Malam ini rasanya memang berbeda, karna diantara kami memiliki mimpi dalam masalah yang meliputi semuanya, salah gak si kalau kita punya mimpi? salah gak si kalau kita memiliki ambisi mimpi? saat itu bercerita dan membuat bersyukur. Mungkin posisi dari awal bahwa gue dan Ornell sama sama dari nol dalam arti ketika gue menginginkan sesuatu itu harus dari usaha sendiri, Rury dan Yara pun sama berjuang dari nol hanya saja berbeda. Bukan membandingkan tetapi sering kali banyak yang tidak mengerti, banyak yang merendahkan usaha yang sudah dari mimpi, impian, dan cita cita. Waktu merjalan setiap detiknya, menitnya, bahkan jamnya, hari juga berganti senin,selasa eh tau taunya udah minggu lagi aja haha, bulan bahkan tahun pun silih berganti. Awalnya mungkin berfikir kita akan terus kaya gini, main, nongkrong bareng dan sebagainya, dan ternyata tidak semudah yang kita inginkan, egois rasanya kalau tetap seperti ini, mungkin ada keadaan dimana semuanya akan membutuhkan teman baru tapi tidak saling melupakan satu sama lain. Faktor terhambatnya mimpi adalah dukungan, kebayang gak si ketika lu punya mimpi, impian jarang yang dimengerti orang terdekat terutama keluarga. Menguatkan dengan semua ambisi ini dengan semangat begitu juga kami, kami menguatkan diatas tekad kami.

Lagi lagi pengalaman membawa gue disebuah cerita seseorang, membawa gue dan sahabat gue yang satu ini masuk kedalam cerita kehidupannya, iya sahabat gue yaitu Ornell (Aulia Ornella Rahayaan) memiliki pacar orang Bandung, di Bumi Sadayana itu kita bertemu, yang sebelumnya sempat bertengkar secara perang dingin, perang antara keegoisan masing masing, gengsi yang cukup tinggi, tetapi dengan adanya pertemuan di alun alun Kota Bandung itulah senyum akan kerinduan terbalas. Kembali dengan sosok yang membawa kami berdua untuk serta dalam kisahnya, gue manggilnya bang Romi, oke gue gak tau siapa nama panjang dia, sedangkan si Ornell kekasihnya memanggil dengan sebutan al, ya wajar si kan dia yang lebih tau dibanding gue haha. Kita bertiga sepemikiran atas apa yang kita mau, ya mungkin dari faktor umur, atau mungkin kurang semangat dari keluarga. jadi sebenernya kita bertiga dominan ke seni, menurut gue seni ya hal yang membuat enjoy bisa menuangkan ide sebayak banyaknya, kebetulan banget kan dan tidak ada kesengajaan dalam kisah ini, gue memiliki hobi yang menjerumus ke karya seni, dan kuliah jurusan Desan Komunikasi Visual, yaa sepemikiran untuk berfikir kritis kalo lagi diajakin ngobrol, bang Romi ini pun bisa dikatakan anak kritikus seni, penulis sajak sajak juga, membuat sebuah karyanya dengan ide dan kreatifitas yang dia mau, masalahnya sama, dukungan dari keluarga, terkadang memang sangat sedih, ketika kita tidak diberi dukungan atau sebuah apresiasi, why? ini hobbi loh, kenapa dengan seni? ada apa dengan sesuatu yang kita sukai, apa yang kita anggap sesuai dengan fashion kita, yang menurut kita nyaman dilakukan dengan hati, terkadang kurangnya apresiasi seseorang membuat hidup bernilai namun tidak semahal harga mutiara laut, bahkan terkadang anak seni sering dianggap sepele seperi "ngapain si ngambil jurusan seni, mau gedenya apa?" "udeh gondrong gak keurus, masa depan suram kayaknya" "kenapa harus seni?gak mau kaya management?akuntansi?" sesuatu hal yang membuat kita itu suka, nyaman, dan bebas untuk menuangkan sebuah ide bahkan gagasan.

 Gue, Ornell, Rury, Bang Romi dan Yara bahkan temen temen yang lain punya tujuannya masing masing, terkadang sependapat terkadang juga tidak sependapat, dan juga kalau udah dengan kesukaanya masing masing kita hanya bisa dukung beri apresiasi dan bangga sebagai sahabat dalam hidup mereka, hanya saja banyak yang tidak mengerti apa yang sedang kita lakukan, apa yang kita mau, memang kita juga gak bisa membuat seseorang sepemikiran, ini hanya sebuah tulisan yang menceritakan bahwa "seberapa salah kita tentang mimpi" atau bisa jadi sebuat tulisan yang mempertanyakan "salahkah mengejar mimpi?" :)




Sabtu, 16 Februari 2019

The Nekad Trip (Bandung)

Nama gue Ayu, Ayu Nurindah, Dari SD kelas 6 (enam) gue udah nulis bucket list bahkan nulis apa yang gue mau lakuin dan di inginkan, berlanjut ke SMP kemudian ke SMK dan samoai sekarang. Umur gue 19 tahun jalan mau 20 tahun si haha, gue lahir di tahun 1999 generasi 90-an terakhir cuyyyyy. Semua berawal dari diri sendiri, dimana gue punya banyak mimpi dan keinginan besar kesana kemari membawa alamat (eeeaaa) gak dehhh, yaa mau pergi kesana terus pergi kesini, banyak pokoknya. Gue juga berusaha menaklukan ambisi di dalam diri gue sendiri, gak cuman itu bersama do'a dan usaha agar seimbang dengan hati. Dari kecil gue udah diajarin untuk mandiri dan jadi diri sendiri, kalo mau sesuatu harus kumpulin uang, yaa walau uangnya juga dari orang tua gue haha. tapi asal muasal nih, gue juga pernah jualan koran loh, dari kelas 5 SD gue jualan koran sampe kelas 7 SMP, terus dari hasil jualan koran itu buat tambahan jaja gue haha, menurut gue si ini bukan aib, gue gak malu tuh, gengsi? ya gengsi apa si toh halal, karna buat gue kegedean gengsi sama dengan lo akan bunuh diri secara gak sadar. Apa yang gue alami selama ini ternyata gue itu harus kuat harus sabar, semua pasti bisa, semua pasti akan jadi yang diinginkan.

Hari ini tepat 14 Februaru 2019, yaapp gue bertekad untuk pergi kebandung, halo halo bandung, ibu kota periangan, sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau,sekarang sudah menjadi lautan api mari bung rebut kembali, yaa seperti itu lah kiranya lagu halo halo bandung, biasanya gue nyanyiin pas upacara bendera. Pulang kerja gue pun harus kerumah Yara karna gue harus ambil trypod kamera yang dateng kerunah dia karna gue minta tolong sama dia pesenin, gue pun gak main sama dia atau pun ngobrol sama dia, gue langsung pulang kerumah untuk prepare buat besok, besok keberangkatan kereta Argo Parahyangan pukul 05:05 yaa setelah subuh lah. Tapi gue dirumah gak bisa tidur dan benar benar gak bisa tidur, gue begadang buat desain karna pesenan teman kerja gue, ya kebetulan juga si jadi gak gabut gabut banget, selesai desain kira kira sekitar pukul 01:40 gue berusaha untuk tidur dan bangun pagi, alhamdulillahnya gue bangun jam 03:15 dan segera mandi dan siap siap, dari rumah pun pukul 04:00 udah menuju ke stasiun gambir dan dianterin sama ayah gue, begitu setianya ayah gue hehe. Gue pun segera cetak tiket yang udah gua pesen, dan berhubung gue ke bandung juga sendiri, yaa akhirnya gue sama seperti sikap biasa gue, yang sok kenal sama yang duduk deket gue hehe, kalo gak gitu gue gak dapat temen. Gue pun berkenalan sama dia, namanya Kak Pipit dia asli Semarang dan nge-kost di jakarta, dia pun juga pergi ke Bandung untuk berlibur. Pada pukul 04:20 gue duluan chek in tiket jadi gue pun pamitan ke Kak Pipit.

Setelah chek in gue pun seperti orang laiinnya yang baru pertama kalinya naik kereta ke luar Kota, yaa emang pertama kali si hehe. biasalah gue nanya nanya ke pak satpam. Detik detik 30 menit kereta gue mau dateng, gue kenalan sama ibu ibu, dia juga mau ke Bandung, gue si yang nanya mau kemana dan keperluan apa hehe, bersyukurnya ibu nya nyambut gue dengan senang. Berhubung keretanya udah tiba, segeralah gue masuk dan langsung cari tempat duduk, kemudian tiba tiba karna gue juga gak habis pikir bahwa gue bisa ke Bandung sendirian, luarbiasa bukan, sendiri dan berasa mimpi si, berhubung gue juga gak bisa bilang apa apa, kebetulan banget di barisan bangku sebelah gue ada seorang bapak bapak, dan gue pun ngajak ngobrol beliau, ya obrolan yang mungkin bukan singkat tapi ini benar benar sebuah diskusi panjang hingga benar benar membekas, membicarakan banyak hal, membicarakan begitu banyaknya pengalaman, dan membuat berfikir ternyata sebagi manusia kita juga harus bertakwa terhadap tuhan. Adanya gue atau pun tidak adanya gue juga itu berkah tuhan gue (ALLAH) ngomong ngomong soal si bapak itu, namanya Bapak Toni umur beliau sudah 60 tahun kurang lebih, sedangkan gue 19 tahun, hmm jauh banget ya haha, dan banyak pelajaran yang bisa diambil dari pembicaraan sama pak Toni, banyak sekali salah satunya, harus berfikir kreatif, inovatif, dan lebih banyak karya. Kerata pun ingin segera berangkat, dan gue duduk sendiri dan tidak ada penumpang lain yang naik, gue duduk dekat jendela supaya bisa ambil objek gambar dan video si, gue juga tidur pulas sekitar 2 jam di kereta, dan terbangun kemudian di sambut dengan podon hijau serta bukit bukit dan juga sawah, masyaa allah rasanya ini nikmat yang Allah kasih ke gue, ahl yang gue nikmatin dan bener bener bersyukur masih bisa dikasih keindahan seperti ini. Bingung mau ngomong apa lagi, rasanya luar biasa. karna gue juga ingin menikmati kopi, beli lah gue kopi di kereta dan ternyata harga kopi di kereta lebih murah di banding di coffe shop  ya seberapa harga kopinya intinya gue minum kopi hehe. Kereta pun segera sampai di stasiun Bandung, wah gue pun bener bener gak nyangka bakal menginjak tanah Kota Bandung, masih bingung aja gitu. gue sampai jam 08:30 dan sekitar jam 09:00 gue mesen grab untuk pergi ke Jalan Dago ke tebing kraton bandung, masyaa allah perjalanan yang sangat jauh. Melewati tanjakan naik turun, Pohon kanan kiri, melewati kawasan hutan, kenapa gue kesana karna untuk chek in hotel itu jam 14:00 dan sedangkan untuk chek out besok jam 12:00 jadi untuk mengisi waktu luang gue pergi kesana. Sesampai disana di tebing kraton bandung pemandangan yang luar biasa, yang memanjakan mata, yang membuat perjalanan pertama gue ini malah menjadi seru, selain pemandangan sebenarnya agak sedikit sedih si hehe, karna rata rata yang pergi kesana itu berdua, yaps sedangkan gue semdiri, untuk berfoto aja gue minta tolong orang selebihnya pake timer kamera dan hp heheh, kebayang dong jomblonya kaya apa.
Selain ke tebing kraton Bandung, gue pergi ke hutara (Hutan Taman Raya) gak terlalu jauh dari tebing kraton Bandung. setelah itu pas banget udah mau jam chek in hotel, gue pun segera mesen grab menuju hotel, dan  sedikit menunggu, ada kabar bahagia yang membuat gue pun senang, ternyata sahabat gue pun ada dibandung juga, pengen dong ketemu, malah dia pengen nginep di tempat hotel gue, ngomong ngomong tentang hotel, gue nginep di hotel kapsul BOBOBOX alamatnya di jalan Pasir kaliki No 76A, mpatnya nyaman, bersih, dan buat kaya gak mau pualng gitu,lokasinya juga stategis banget deket sama stasiun dan deket sama museum juga, alun alun juga, dekat sama tempat makan juga, nah sebenernya kan Ornell mau nginep ditempat gue, tapi gue ketiduran dong, yaa gak tau tiba tiba ketiduran dan akhirnya gak jadi, besok siangnya kita mau ketemu dan main, yaps betul kita ke alun alun Kota Bandung sekaligus ke Gedung Merdeka, jaraknya sangat dekat bahkan hanya jalan beberapa meter saja dari Gedung Merdeka ke Alun Alun Bandung.
siang pun sekita puku 14:30 ditanggal 15 Februari ini kami makan bakso cuangki, rasanya perut ini sangat lapar hehe, gak lama dari itu hujan turun, turun dengan deras dan cukup lama gue dan Ornell nunggu hujan untuk reda, ketika hujan reda gue dan Ornell jalan kaki menyelusuri Jalan Asia Afrika, sekalian mencari alfarmart si, dan lagi lagi kami pun harus meneduh karna hujan turun, untung saja kami sudah di alfamart jadi biarkan saja hujan turun dengan kesedihan yang dialaminya. Setelah hujan agak reda, kami pun memesan grab ke arah jalan paskal, yap betul kerumah pacarnya Ornell, karna gue juga gak tau harus singgah dimana lagi, jadi sementara waktu sampe jam 22:00 disana dan barulah bermalam hingga 05:00 di stasiun Bandung.

Tepat pukul 22:00 gue harus segera ke stasiun walaupun masih lama untuk menuju jam 05:00. gak masalah si hehe, karna kan sahabat gue Ornell dia naik kereta yang berangkat jam 01:00 kurang lebihnya si gitu, dan kita juga beda stasiun, jadi tidak masalah lah, kalau memang diharuskan menginap distasiun, pas banget jam 23:00 gue udah ada di stasiun dan gue video call Yara sahabat seperjuangan paskibra yang lagi di Jakarta hehe, syukurnya dia belum tidur dan mau nemenin sekitar satu jam lah, karna Tiket pulang udah gue prin out juga di stasiun gue pun mau nyari masjid, karna mushola yang di stasiun ditutup bahkan dikunci. Keluarlah gue dengan bayangan yang menemani dan sebuah tas yang isinya barang barang yang amat sangat berat, saat itu gue agak kesal karena senuat masalah, kesal yang gak bisa bilang bahkan mengatakan apa apa lagi, dan ditemanin juga dari jauh dengan Yara, ali alih gak tau apa yang gue pikirin, gue jalan cukup lumayan jauh dan nanya masjid terdekat segala macem, pas mau deket masjidnya, gue gak jadi dong, gara gara nya kanan kiri ada pohon gede, dan tiba tiba gue takut haha, simpel dan gue memutuskan kembali ke stasiun, berani berani gini gue juga ada takutnya hehe, setelah sampai di stasiun lagi, gue menemukan stopcontac bersyukurnya luar biasa dong, bergegaslah gue charger laptop, ya sambil diliatin si takut ada hal yang tidak diinginkan, sembari menunggu gue juga nulis beberapa puisi dibuku, dan setelah kurang lebih 2 jam gue cabut charger laptopnya dan gue harus prepare biar simple dan segera tidur karna besok harus bangun jam 04:00, mungkin gue tertidur pulas, namun bisa jadi tidak karna gue sering mendusin, sekitar pukul 02:35 hujan mengguyur kota bandung, hujan yang sangat deras, suasana menjadi sangat dingin, benar benar dingin sehingga gue pun hampir menggigil tapi gue kuat kuatin dengan mendekap jaket yang berwarna hijau army. Tak alam kemudian gue tidur kembali dan bangun tepat pukul 03:40 yaps hampir jam 04:00 waktunya boarding ticket, rasanya ingin segera naik kereta pulang menuju Jakarta, ya butuh juga si tidur dikereta hehe. Kereta BNG-GMB pun datang dan segera lah gue menuju gerbong satu dan benar benar ingin meraskan duduk dengan tenang dan tidur. benar saja, gue tertidur pulas sebelum kereta berangkat dan mendusin sudah ada di stasiun Cimahi dan tdiru kembali, karna mungkin kurang tidur si hehe. Bangun bangun kereta gue sudah ada di Cikampek dan sebentar lagi menuju Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Cikini-Gondangdia-Gambir tujuan akhir. Sekitar pukul 08:30 kereta gue sampai di stasiun Gambir, seneng si, rasanya tuh kaya "i'am comeback home" 
dan ingin benar benar merasakan kasur dirumah, susu dancow buatan sendiri dan nasi uduk tetangga, rasanya tuh benar benar sungguh luar biasa.

Bersyukur kepada Allah telah memberikan semuanya pada umatnya. memberikan gue nafas pada saat itu, memberikan keselamatan, memeberikan semua nikmatnya. soo bersyukur saat ini dan kembali lagi sama sang pencipta (Allah SWT)



Selamat membaca teman teman;;) mohon maaf apabila ada kata kata yang kurang berkenan dan salah ketik, saya Ayu Nurindah sampai jumpa di tulisan gue selanjutnya.

Senin, 11 Februari 2019

Bersama Dengan Waktu

Aku suka malam ini
Tertawa dengan si waktu yang membuat rindu
Serta helaan nafas penjang yang membuat si waktu cepat berlalu

Mungkin banyak diluar sana memiliki arti kehidupan yang fana ini, memiliki arti dalam hidup mereka, yang memiliki arti luar biasa dalam hidupnya. Semua berawal dari september 2017, pertemuan awal kami yang bisa dibilang flat , ya bagaimana tidak? kami tak saling mengenal kemudian kami pun hanya bisa berprasangka dalam hati "oh dia kayaknya pendiam deh" " oh ini nih yang bakal jadi ketua kelas nanti" "cantik juga tuh" "kayaknya dia bakal jadi temen deket gua deh" gitu aja terus sampai akhirnya dimana yang namanya tidak saling kenal menjadi kenal, yang tidak tahu menjadi tahu. Perbedaan ini lah yang menyatukan kita di kelas ini, oh iyaaa, sampe lupa nama kelasnya haha. kami semua ada di kelas yang mungkin memiliki arti di setiap mata jauh memandang sebut saja mawar haha, yaa bukan lah ya, nama kelas kami  "DKV S1E" berawal dari kelas ini dan kami akan menceritakan siapa kami yang memiliki mimpi dan ambisi besar namun menatapuntuk dilakukan.

Nama gue berawal dari huruf "A" dan memiliki tiga huruf saja, yaa nama gue "AYU" nama panggilan yang ter baik dan dapat di ingat haha. Tanggal 9 februari 2019 adalah tanggal dimana ada agenda kegiatan MAKRAB (Malam Keakraban), kali ini adalah acara yang ke 2 lohhh, hmm untuk makrab yang pertama gue gak ikut, jadi gue gak bisa menceritakan seperti apa pada saat itu, oke lanjut ke makrab ke-2 ini ya. Acara itu dua hari satu malam yang artinya pada tanggal 9-10 februari 2019, betepatan di daerah Puncak Bogor Jawa Barat. Sebelum berangkat sudah sepakat tanggal 8 Februari menginap semalam di rumah kak rere, yaps hanya bebrapa saja yang menginap disana gue pun gak ikut bermalam, karna harus kerja, dan gue pun ke acara itu nyusul malam malam, gak bareng sama kawan kawan yang lain, kurang lebihnya yang bermalam disana ada kak suleman, kak kevin, kak ilham septiana,ferian, kak chaidir, kak wahyu, kak murni, kak rani, reni, dan si pemilik rumahnya hehe, dan kawan kawan yang lain mungkin menyusul, sempat sedih si, sedih karna gak ikut bermalam bersama, gak ketemu dan bilang "gue tuh kangen" rasanya kaya yang biasanya ketemu, terus capek jadi sedikit hilang, bahkan tau kabarnya sakit atau izin kah atau bahkan kadang kadang ban motornya pecah dijalan, kejebak macet, ketinggal kereta,grup kuliah ramai dengan tugas dll, rasanya tuh kehilangan itu sejenak. Gue pun memutuskan untuk  video call kak rere, malam itu senang sangat senagggggggg, nanya kabar, senyum, ketawa, kan kata kata gue yang keluar hanya "nanti ayu nyusul yaa kak, naik motor sama kak ricky, hati hati ya" kenapa coba gue gak bilang isi hati gue yang sebenenya, yaa bahwa "ayu kangen" . Tadinya mau nekad, nekad bertemu kawan kawan buat ikut nginep dan bermalam bersama, subuh pulang untuk kerja dan pulang kerja baru nyusul, tapi dilarang karna lumayan jauh.

Pagi sekitar pukul 05:30, sudah ada getaran sebuah chatingan dari kawan yang ikut menyusul, dia Yani teman sekelas gue juga "ih ayu, gue kesel sama fikih, gak di bales bales" kaget rasanya, bingung dan harus cari solusi, hingga yang ketidakpastian itu datang dan akhirnya kak fikih ikut. Kami berencana berangkat bareng, berhubung sama sama menyusul, tapi gak jadi, mau tau gak kenapa? gara gara harus beli yang belum kebeli haha, kaya lampion, buah semangka, dan kopi 3 renceng. oh iya soal lampion nanti gue ceritain, semuanya membuat panik haha, kenapa harus ada di gue?padahal gue lupaan, yasudahlah ya. Pukul 09:09 kak ricky chat "ayu, nanti tunggu distasiun tanjung barat aja dah" dan gue mengingatkan "lampion jangan lupa" di sela sela kegiatan kerja, gue memberitahu rencana mau bareng dan solusi kak fikih gak ada kabar, kami semua cari solusi, yaps solusi dimana solusi yang lama lama akan jadi solasi ahaha (garing njirrrrr). Karna wakru begitu cepat, sangking cepatnya jam sudah menunjukkan pukul 15:55 kak ricky memberi kabar lewat whatsapp.

"berangkat jam berapa? eh nanti kita pisah dari yani ya, soalnya mau beli barang barang dulu kan"
"iyaaa, oke" // "kalo udah dikereta bilang" // "iya" // "kabarin, soalnya rada jauh stasiunnya" // "iya, lu naek kereta?" // "motor lah" // " oh iya iya".

Tepat pukul 17:20 gue berangkat dari tempat kerja ke stasiun tanjung barat, nah karna gue liat kondisi gue gak jadi naek kereta dan belum sempet kabarin kak ricky, karna gue anggep gak penting gue berangkat ke sana naik apa, intinya ketemu dia terus lanjut ke Puncak Bogor. Ketemulah kita di stasiun Tanjung Barat sekitar pukul 18:19, magrib pun dijalan, eetssss tapi kami berusaha mencari masjid biar sholat magribnya gak kelewat, sebelum ketemu masjidnya mapir lah dulu ke holland buat beli kue, karna nanti ada sesuatu lah di villa haha, udah direncanain sejak sebelum berangkat yaaa haha, bahkan gue dan kak ricky sampe nanya ke kasir masjid dekat sini dimana, jawabannya si "ada di deket lapu merah, pas banget lampu merah kak" dan kami pun langsung ninggalin holland dan lanjut ke masjid, alih alih syukur alhamdulillah ketemu masjidnya. Selesai sholat pun gua nunggu kak ricky di depan, dan karna gue orangnya lupa, sampe report kerjaan dan absen kerjaan belum dilakuin hahaha, kalo lupa kan gak inget kan:D, btw masjidnya itu udah di daerah Depok deket ITC depok, hmmm kalo gak salah berarti bener itu sekitar jalan margonda raya. Perasaan udah tenang karna udah sholat kan. Akhirnya gue dan kak ricky melanjutkan perjalanan.

Hal lucu yang bikin gue ketawa dan bener bener kaya orang kesurupan, eh gak juga si,kasian kak ricky kalo gua kesurupan beneran, nanti tiba tiba ayu-nya gak pake kerudung lagi, terus rambut panjang pake gamis putih, kan gak lucu wkwkw,  yaa pokoknya ketawa dah. Sekitaran GDC (Grand Depok City) kak ricky yang memboncengi seorang ayu loh, ngeboncengin gue bayangin, lo tau kan bawelnya gue kaya apa tau haha. dari ketemu, sampe selesai sholat gak berenti berentinya cerita, gak tau cerita apaan, cerita aja udah, diem juga paling kalo liat hp. Situasi ini lah yang buat gue tuh ketawa. "kak bener lewat sini?" // "bener yu" // "oh yaudah iya" // "eh gue baru sadar ini malem minggu ye" // "lah emang, yahh gak inget dia" // "iya apantes rame ini" // "eh kak, sebelah, nengok kesebelah kiri, itu kan ada kawasaki yak" // "iyaa, kenapa emang" // "bagi apa satu, biar gue naek motor lo naek motor, kasih gitu yang jomblo, sayang dianggurin kan" // "itu mobil juga tuh didepan" // "ketawa bareng bareng"  receh si asli dah. Kemudian gue diem dan maen hp karna liat jam kan, berhubung jalananya agak banyak lobangnya jadi yaa sedikit goyang lah, apa tuh yang goyang? rumput yang bergoyang disemak semak  (jangan negatif okeee), oh iyaa malam itu gue dan kak ricky naek motor CB100 motornya dilan, akhirnya milea naek motornya dilan (apaan si ayuuu) okehh lanjut. Di daerah yang gue lewatin tiba tiba banyak rumble strip gue kaget dong, kalo lo tau gue hampir mao jatoh dong, syukur alhamdulillahnya ada besi yang dibelakang.

"anjirrr gue kaget" // "ngapa yu" // "kaget gue, lo mau tau gak kak?" // "begeter njirr kaki gue pas lewat tadi" (sambil ketawa tuh) // "ketawa bareng bareng" // "ngebut boleh tapi pelan pelan, tar gue nyungsep kebelakang gak lucu kak" // "iyaaiyaa"//. Setelah itu ketemulah jalan intinya yaitu Jalan Raya Bogor kalo udah disini udah tenang dong, aman gitu kan, tapi lo mau tau gak? tiba tiba kak ricky belok ke kiri, gue langsung dong bilang "kak bukannya lurus" // "kita lewat sentul aja ngindarin macet" // "oh yaudah"//. Melajulah dengan lumayan ngebut, jalanan yang ber kelak kelok, naik turun, gelap pula, udah mata dua duanya minus, gue juga gak bisa bawa motor kopling, gak lucu kan kalo salah belok ke semak semak yang banyak durinya. Lama lama kok gelap terus kok kayaknya belokannya tajem banget, sampe kaya di dunia mana gak tau, item gelap gak liat apa apa, bener bener kaya tau apaan. Disinilah emosi gue meningkat 90% kayaknya pas kak ricky bilang "yu ini kan kita balik lagi"// "hah? masa? boong? balik lagi?" // "iyaa. tuh balik lagi ini"// "satu jam ngapain ini njirrr ngiter ngiter doang"// "yah mau gimana"// "yaudeh buru dah"// "jangan marah yuu yahh ayuu masa bete si sama gue" // "gak, udeh buruan jalan, pegel ini tulang belakang gue"// "yah ayu jangan bete dong, jangan marah dong"// "gue cuman diem hahaha, kesel gue, capek cuy, soalnya bawaanya kan banyak salah satunya semangka 5kilo" hahaha. Disela sela perjalanan berenti tuh tukeran tas kan, dan tas nya kak ricky lebih enteng sumpah, tambah kesel dong gue, "kenapa gak dari tadi aja gini yu" // "tau ah, buru dah buru capek ini, duduk mulu mau sampe ke villa" // "ayu capek ya? yaudeh ayok jalan lagi ayok, tadi ketawa masa sekarang bete si" // "yaa lo bayangin aja kak, 1 jam cuman ngiter ngiter sentul, bokong gue aja pegel, gimana lo yang bawa motor, emg gak mau cepet sampe?" // "yaa mao, yaudah iyaa ngebut ya"// "iyaa ngebut dah juga gak apa apa, asal jangan sampe gue nyusruk kebelakang aje"//. Lanjut lah gue dan kak ricky jalan kan, yaa mau gimana lagi yakan, alhamdulillah keluar juga tuh, lagi lagi dia mau buat gue tambah kesel tapi gue juga ketawa, receh si sumpah. Harusnya pas gue keluarkan belok kiri dong, terus lurus terus, kak ricky nyebrang belok kanan haha, "kak mau kejakarta?berenti salah belok ini" // "masa yu?" // liat deh" // "oh iyaa"//"tuh lu mah begini"//"ketawa bareng bareng asli ketawa geli banget"//.

Akibat kekesalan yang ada mambuat gue diam yang membuat tenang sejenak, bair emosi yang gak terlalu melejit, dan saat kejadian salah belok disitu lah ketawa gue keluar lagi dari mulut yang sok diam ini, yaaa susah si ya kalo orang bawel marahnya diem, pasti ngoceh haha. lanjut lah gue kan kak ricky arah ke Puncak Bogor sempat berenti di pertengahan Cibodas kalo gak salah ya, beli air sama beli coklat hehe, makanya sambil di motor, terus ngantuk izin pegang jaket kak Ricky juga si (jangan suudzon haha). Udah hampir mau sampe kira kira 7KM lagi katanya. dan maps pun menunjukkan detik detik villanya, pertamanya hampir kelewat dan kak Ricky langsung muter balik,belok ke sebuah jalan yang mobil pun gak akan bisa lewat, hanya bisa motor tapi bikan gang kecil, gang nya lumayan besar, kita berdua ketemu sama lapangan luas, kaya lapangan bola gitu, keadaanya benar benar gelap kaya jalan buntu gitu aja. "kayaknya bukan in deh yu"// "maps ngarahnya kesini"// "jalan buntu ini"// "gak kak, ada jalan"//"gak ada, tuh lapangan kan"//"ini liat kebawah ada jalan". Lanjut lah kita ngikutin jalan itu, dan mau tau gak? jalananya itu basah kaya habis hujan ada tanahnya juga, turunan namun tikungan terus kita ketemu gerbang, kebuka si, masuklah kita kisana, terus setelah turunan ada sungan dan jembatan serta ad dua rumah villa, yang satu di atas dan ada yang dibawah. kak Ricky pun belok ke arah rumah yang dibawah dikira kan ada jalan jadi kita ke arah sana, pas kita kesana tau taunya buntu, terdiam sejenak, tiba tiba bunyi jangkring. "muter balik sekarang!!! ngebut sekencengkencengnya" kata kata itu yang gue keluarin ke kak Ricky. Ketika udah naik dan gak bisa nanjak dong, mulai ada kepanikan disitu "gue turun ya" // "iya yu" . Kak ricky ngebut gue ditinggal, gue lari dong sekuat tenaga, pake gamis, gak mikirin apa apa cuman mikir "gerbangnya jangan sampe ketutup tiba tiba" dan ternyata kak Ricky mikirnya sama kaya gitu juga. Setelah keluar dari jalanan gang apapun itu lah, gue nanya ke orang setempat yang ada dipinggir jalan. "kang, punten saya mau nanya, tau villa rosiba?"//"rosiba naon?deket mana neng?"// "nanti dulu ya kang, ditanya dulu"// "iyaa neng, sok duduk dulu"// "iyaa kang, oh ya kang, tau gak villa yang dibawah itu yang gelap"// "yang ada jembatannya?yang ada rumah ditasnya itu?"// "hooh kang, tau? itu ada yang nempatin?"// "itu mah gak ada yang nempatin neng, siang aja serem, gimana malem gini hari, kosongnya udah lama gak sewain kalo itu mah neng"// "bener kang? tadi saya kesitu"// "ish si eneng siang aja serem gimana gini hari"// "oh ya kang, ini villanya deket villa 1001, dimana?"//" oh itu mah udah kelewat, nanti masuk aja, ada gapura"// "oh iyaa kang, nuhun yaa, makasih"// "iyaa sami sami neng, hati hati". Tadinya gue udah capek banget, udeh lemes, mau nangis gara gara pegel, mau minta pulang aja lagi. Karna kue dan semangka buat kawan kawan yang disana, jadi harus sampe.


Alhamdulillah udah sampai pada daerah yang banyak villanya, tinggal nanya nanya aja dimana letak villa yang kawan kawan sewa itu, lagi lagi kita kelewatan, hingga akhirnya ketemulah ferian ada di depan gerbang. Datang gak mau ditanya, dan gak mau makan, gak mau apa apa. mau ke kamar mau istirahat. tapi tetep aja disana ketawa tawa sama yang lain, buat gambar bareng, buat lelucon, konyol bareng, ada yang asik sama gitarnya sama lagunya, sama alunan musiknya, ada juga yang asik sama PS nya, sama lawan pertandingan bolanya, dan banyak lagi, dimalam yang dingin diselimuti kebahagiaan oleh si waktu yang katanya tadi lelah. Diselimuti oleh senyuman rasa bahagia.Walau disana berujung dengan tidur malam, tapi rasanya hangat bersama mereka.


oh iya soal lampion jadi tuh gini, jadi sebenernya mau diadain lampion gitu, kevin yang mau beli kan, alih alih H-1 dia chatting lewat whatsapp "yu kesel gue"// "kenapa, ada apaan"// "masalah lampion udah mesen 3x banyak yang palkor, kan kampret"//. Dan yaa gue juga bingung jadi ketawa sendiri dirumah haha, nyari dimana ini, mau toko juga gak ada, maen nitip nitipan ujung ujungnya, eh gak ada juga hahah, yaa tapi tetep seru si acaranya, terbaik lah.


Semoga menikmati, mohon maaf apabila ada kekurangan nama, salah huruf dan salah ketik, selamat berimajinasi dari cerita ini